Sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, termasuk olaraga.cari tahu kapan kamu harus “berhenti”.
Jika dilakukan secara teratur, olahraga memang dapat mencegah dan mengatasi banyak penyakit kronis. Namun, jika berlebihan akan menjadi bumerang. Bukannya sehat melainkan malah bisa terancam diserang berbagai penyakit.
Dampak Buruk Olahraga Berlebihan Dalam Jangka Panjang
Sebuah jurnal menyebutkan bahwa latihan ketahanan tubuh yang berlebihan dalam jangka panjang, dapat menyebabkan perubahan yang tidak normal pada organ jantung dan arteri-arteri besar.
Sementara itu beberapa penelitian lain menemukan data bahwa olahraga berat dapat menyebabkan kelebihan volume dari ruang jantung sebelah kanan, disertai penurunan fungsi jantung kanan dan peningkatan enzim jantung.
Biasanya ini banyak dilakukan sebagai persiapan saat akan berkompetisi atau bertanding di kejuaraan yang membutuhkan ketahanan ekstrem –seperti maraton, ultramaraton, balap sepeda jarak sangat jauh.
Normalnya, hal tersebut akan kembali stabil dalam satu minggu. Namun bila cedera terjadi berulang-ulang, dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut pada otot jantung orang-orang tertentu. Pada akhirnya ini bisa mengganggu irama jantung.
Selain itu penelitian lain juga menyebutkan bahwa latihan yang terlalu berat dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan:
⦁ Pengapuran arteri koroner
⦁ Gangguan fungsi pengisian jantung
⦁ Kekakuan dinding pembuluh darah arteri besa
⦁ Gangguan produksi hormon, salah satunya yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal
Dampak Buruk Olahraga Berlebihan dalam Jangka Pendek
Umumnya dampak buruk jangka pendek akibat olahraga yang berlebihan adalah cedera otot dan sendi maupun gangguan jantung dan pembuluh darah (baik disadari/ tidak memiliki penyakit jantung).
Saat seseorang dengan riwayat penyakit jantung berolahraga melebihi kemampuannya, bisa terjadi pelepasan sebagian kecil plak aterosklerosis (tumpukan lemak, kolesterol, kalsium, dan lain-lain yang mempersempit dinding pembuluh darah). Plak kecil yang terlepas ini akan ‘terbawa’ mengikuti aliran darah, dan akan menyumbat pembuluh darah kecil di bagian ujung serta menyebabkan kerusakan otot jantung. Bila otot jantung yang rusak berjumlah besar, bukan tidak mungkin berakhir pada kematian.
Kondisi di atas dapat ditemukan pada orang-orang yang sebelumnya fit dan diketahui sehat, namun tiba-tiba mengalami nyeri dada bahkan meninggal dunia saat sedang berolahraga.
Jadi hindarilah olahraga yang terlalu berat, terutama jika kamu memiliki riwayat penyakit jantung. Diskusikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai intensitas olahraga yang sesuai.