Kesehatan janin sangat tergantung pada ibunya. Nutrisi yang ia makan adalah apa yang dikonsumsi sang ibu. Makanya jangan sampai malas makan makanan yang sehat. Sebelum kondisi ini berkelanjutan, sebaiknya kamu perlu cepat melakukan tindakan jika mengalami tanda-tanda kurang gizi berikut.
1. Anemia
Tandanya badan terasa lemas tak bertenaga, pucat, sakit kepala, kadang terasa seperti akan pingsan.
Penyebabnya biasanya karena kekurangan zat besi dan asam folat.
Penanganan kasus ringan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti sayuran hijau (seperti bayam) dan sumber protein seperti daging merah, ikan-ikan, kacang-kacangan dan produk susu. Dalam kasus lebih berat diberikan suplemen darah hingga transfusi darah.
2. Berat badan tidak bertambah
Berat badan ibu adalah berat badan ibu dikurangi dengan berat badan janin terbaru yang diketahui saat USG.
Ibu hamil yang kekurangan gizi bisa saja mengalami berat badan yang stagnan, namun juga bisa makin menurun.
Kondisi ini akan mempengaruhi berat janin yang ikut melambat karena kurangnya asupan gizi yang didapat melalui plasenta. Konsultasi ke dokter kandungan untuk segera mendapat penanganan.
3. Gigi mudah tanggal
Bisa gigi tanggal, gusi berdarah, dan masalah sekitar mulut.
Terjadi ketika ibu kurang asupan kalsium, lalu janin mengambil cadangan kalsium dalam tubuh ibunya. Kalsium ini sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi bayi.
Dapat diatasi dengan banyak mengonsumsi makanan sumber kalsium seperti susu, ikan, keju, yoghurt, kacang-kacangan serta biji-bijian. Namun untuk hasil lebih cepat biasanya diberikan suplemen kalsium.
4. Gampang sakit
Kekurangan gizi tentu saja akan mempengaruhi daya tahan tubuh ibu hamil. Makanya, ibu hamil jadi mudah sekali sakit.
Obat untuk ibu hamil tentu berbeda dengan ketika kondisi belum hamil. Jadi jangan sembarangan minu obat. Selalu konsultasikan pada dokter kandunganmu.
5. Perkembangan janin bermasalah
Tes USG akan memberikan data perkembangan janin. Jika ibu kekurangan asupan nutrisi pasti akan berpengaruh pada pertumbuhan organ dan perkembangan otak janin.
Hal ini bisa memicu banyak masalah lain seperti persalinan prematur, yang terjadi pada usia kehamilan belum mencapai 9 bulan atau 36 minggu.
Selalu konsultasikan penanganannya dengan dokter kandunganmu.