Keduanya sama-sama penting dan terkandung di dalam asam lemak Omega-3. Tapi, apa, sih, bedanya?
EPA
Eicosapentaenoic Acid merupakan asam karboksilat dengan rantai panjang yang secara umum dapat diperoleh dari ikan cod, makarel, salmon, sarden, fitoplankton, dan rumput laut. Kandungan EPA juga dapat ditemukan pada ASI dan mikroalga. Manfaat EPA di antaranya:
⦁ Membantu jantung melawan penyakit kardiovaskular.
⦁ Menurunkan kadar trigliserida dan memiliki sifat anti-inflamasi yang bermanfaat bagi sistem kardiovaskular, persendian, dan pengobatan artritis.
⦁ Mengurangi depresi dan memperbaiki kesehatan mental.
DHA
Docosahexaenoic Acid dikenal pula sebagai asam sitrat dengan rantai karbon yang lebih panjang daripada EPA.
DHA adalah komponen struktural utama otak manusia, korteks serebral, kulit, sperma, testikel, dan retina. Lemak ini sangat rentan terhadap oksidasi sehingga mudah mengalami kehancuran dan kerusakan akibat oksidasi radikal bebas. Inilah alasan kenapa minyak ikan dan sumber yang kaya DHA mempunyai daya simpan yang sangat singkat.
Dengan meningkatkan asupan DHA, maka tubuh juga akan menghasilkan peningkatan EPA. Orang yang kekurangan DHA akan memperlihatkan gejala penurunan fungsi otak, penglihatan, mati rasa pada jari, dan gangguan neurologis.
Untuk itu, penuhi kebutuhan EPA dan DHA Anda dengan mengonsumsi Nutrilite Salmon Omega-3 Complex yang mengandung 180 mg EPA dan 120 mg DHA, serta Vitamin E sebagai antioksidan alami.